Salah satu cerita rakyat yang berasal dari Kalimantan Selatan yaitu tentang Putri Junjung Buih. Kisahnya terjadi di sebuah kerajaan Amuntaidi Pulau Kalimantan yang pemimpinnya merupakan dua orang bersaudara.Kedua saudara tersebut bisa membagi tugas mereka dengan sangat baik.
Jadi, diantara keduanya tidak pernah terjadi suatu perselisihan. Namun, mereka berdua belum memiliki anak. suatu ketika sang permaisuri kerajaan sudah mengandung serta melahirkan bayi kembar.Kabar baik tersebut membuat kakaknya menjadi semangat untuk mempunyai anak.
Kala itu seorang bayi yang berada di sebuah sungai ia temukan dan diberi nama Putri Junjung Buih. Bayi tersebut bisa berbicara. Ia mempunyai sebuah permintaan yaitu ia menginginkan selembar kain serta selimut yang ditenun dalam jangka waktu pembuatan setengah hari.
Pada akhirnya sang raja memutuskan untuk membuat sebuah sayembara. Bagi siapa saja yang bisa melakukannya nantinya akan diangkat menjadi pengasuhnya. Ada seorang perempuan yang bernama Ratu Kuripan berhasil memenangkan sayembara yang dibuat oleh raja tersebut.
Ratu Kuripan tidak hanya pandai menenun, tetapi juga mempunyai kekuatan gaib. Kemudian ratu tersebut pada akhirnya diangkat menjadi pengasuh dari Putri Junjung Buih.
Cerita rakyat yang berikutnya terjadi pada seseorang yang bernama La Moelu. La Moelu hidup tinggal bersama sang ayah. Pekerjaan yang mereka jalani sehari-hari yaitu memancing ikan di sungai. Suatu ketika, mereka memperoleh seekor ikan kecil yang lucu dan aneh.
Sang ayah akhirnya memutuskan untuk merawat ikan yang lucu dan aneh tersebut. Esok harinya, ikan tersebut sudah tumbuh dengan ukuran yang besar. Bahkan ketika di pindah ikan tersebut terus saja membesar hingga membuat wadahnya menjadi tidak cukup untuk menampung ikan tersebut.
Sang ayah memutuskan untuk meminta La Moelu melepaskan ikan yang diberi nama Jinnade tersebut di laut. Ia memberikan pesan bahwa ketika ia memanggilnya, maka ikan tersebut harus segera datang dan akan diberikan makan nantinya.
Suatu ketika ada tetangganya yang mencoba untuk memanggil ikan tersebut. Setelah berhasil memanggilnya, sang tetangga memasaknya. Setelah La Moleu mengetahui hal tersebut, ia memutuskan untuk mengubur duri ikannya. Tiba-tiba dari kuburan duri ikan tersebut tumbuh sebuah pohon emas yang akhirnya bisa dipakai untuk kebaikan olehnya.
Dahulu kala ada sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Kahuripan. Kerajaan ini dibagi menjadi 2 yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri. Sesuai dengan permintaan dari sang raja kedua kerajaan ini pada akhirnya kembali bersatu. Pangeran Raden Panji dan Putri Sekartaji akan mengadakan acara pernikahan.
Namun, ibu tirinya menentang rencana tersebut. Kemudian ibu tirinya mempunyai rencana untuk menyembunyikan Putri Sekartaji beserta ibu kandungnya. Suatu ketika sang pangeran datang untuk menikahi Putri Sekartaji. Namun yang ia dapatkan adalah Putri Sekartaji tidak ada.
Ibu tirinya segera memintanya untuk menikah saja dengan anaknya yang bernama Indah Sari. Pangeran menolak tawaran tersebut dan memutuskan untuk mencari keberadaan sang putri. Pangeran diangkat oleh mbok rondo menjadi anaknya dan kini namanya berubah menjadi ande-ande lumut.
Suatu saat ia meminta sang ibu untuk memberikan kabar bahwa ia ingin mencari seorang istri. Kabar tersebut sudah menyebar sampai ke telinga sang putri yang saat ini juga sedang mengembara. Putri kini menjadi klething kuning. Sesudah sampai di tempat tujuan, ketiga klething yang datang padanya langsung ditolak.
Penolakan tersebut disebabkan oleh mereka yang telah dicium oleh si yuyu kangkang yang sebelumnya sudah membantu untuk menyeberangi sungai. Klething kuning kemudian menyusul ketiga kakaknya sesudah selesai mengerjakan pekerjaan rumah. Ia merasa kebingungan untuk menyeberang ketika sampai di sungai.
Yuyu kangkang akhirnya datang dan membantunya untuk menyeberangi sungai tersebut. Klething kuning mengolesi bagian pipinya dengan kotoran ayam pada saat yuyu kangkang menagih janjinya. Yuyu kangkang menjadi tidak mau menciumnya dan menyuruhnya untuk segera saja pergi.
Kedatangan klething kuning di rumah ande-ande lumut disambut dengan bahagia. Semuanya merasa heran kenapa seorang wanita yang bau dan nampak kumal adalah yang ande-ande lumut pilih. Mbok rondo juga merasa bingung. Klething kuning kaget melihat ande-ande lumut adalah tunangannya yang dia cari-cari selama ini.
Seketika saja ia langsung berubah menjadi sosok wanita yang cantik. Ketiga kakaknya tidak menyangka dan kaget ternyata seseorang yang mereka perlakukan tidak baik selama ini itu merupakan Putri Sekartaji. Tidak lama kemudian ande-ande lumut mengubah dirinya menjadi seorang pangeran Panji. Kemudian mereka berdua akhirnya hidup dengan bahagia.
Cerita rakyat selanjutnya yang bisa dijadikan sebagai referensi bacaan yaitu tentang Keong Mas. Zaman dahulu kala, hiduplah seorang raja di kerajaan Daha yang bernama Kertamerta. Ia mempunyai dua orang putri yang bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh. Hidup mereka bahagia.
Pada suatu ketika, pangeran yang bernama Inu Kertapati datang ke istana karena ingin melamar salah satu putri sang raja. Putri yang dipilihnya adalah Candra Kirana. Kemudian mereka memutuskan untuk segera melangsungkan acara tunangan. Namun ternyata Dewi Galuh juga menaruh hati pada pangeran tersebut.
Hal ini mengakibatkan Dewi Galuh ingin menyingkirkan Candra Kirana dari kerajaan tersebut dengan membuat suatu rencana. Dewi Galuh meminta bantuan dari seorang penyihir untuk membuat adiknya menjadi terlihat buruk.
Sang penyihir saat itu tidak bisa masuk ke dalam istana. Setelah itu, ia memfitnah Candra Kirana sampai akhirnya ia dikeluarkan dari kerajaan. Di perjalanannya sesudah diusir dari kerajaan ia bertemu dengan sang penyihir jahat tersebut.Lalu Candra Kirana diubah menjadi seekor keong.
Penyihir tersebut menjelaskan bahwa kutukan nantinya bisa hilang ketika ia bertemu dengan Raden Inu Kertapati tunangannya. Raden Inu Kertapati mencari-cari keberadaan Candra Kirana yang diusir dari kerajaan. Sebab ia tahu bahwa Candra Kirana belum meninggal.
Ia tidak kelah lelah mencarinya sampai suatu saat berhasil bertemu juga dengan Candra Kirana. Kemudian sang raden membawanya pulang menuju istana. Candra Kirana juga mengajak seorang nenek yang selama ini sudi untuk merawatnya ketika ia masih menjadi seekor keong.
Sesudah sampai di istana, akhirnya ia menceritakan semua yang dialaminya kepada sang ayah. Lalu sang ayah meminta maaf karena sudah melakukan sesuatu yang membuatnya menjadi menderita selama ini. Dewi Galuh melarikan diri menuju ke sebuah hutan. Sejak saat itulah Inu Kertapati dan Candra Kirana menikah dan hidup bersama dengan bahagia.
Ada sebuah telaga yang berpenghuni. Penghuninya adalah seorang pemuda tampan dengan nama Awang Sukma. Ia pandai meniup suling dan hidupnya hanyalah seorang diri. Ia juga mempunyai kegemaran lainnya yaitu mencari burung. Namun, suatu ketika suasananya sedang terasa sepi.
Jadi, ia tidak bisa memanen burung karena tidak ada satupun burung yang hinggap. Ia merasa sangat heran. Tidak seperti biasanya burung-burung sepi kala itu. Suatu ketika ia tidur dan mendengar suara orang berbincang-bincang. Ia melihat ternyata ada 7 bidadari berada di telaga yang sedang bermain air.
Awang Sukma ingin melihatnya dengan jarak yang dekat sehingga ia memutuskan untuk segera menuju ke telaga. Sesudah sampai di telaga, ia bersembunyi. Kemudian salah satu pakaian dari bidadari tersebut ia ambil. Ketika mereka akan pulang, salah satu bidadari yang pakaiannya sudah diambil oleh Awang Sukma merasa gelisah.
Sebab ia tidak mendapatkan baju serta alat terbang yang dicarinya. Pada akhirnya ia menerima tawaran yang diberikan oleh Awang Sukma untuk tinggal di rumahnya dan mereka berdua menikah. Selama pernikahan, mereka dianugerahi seorang anak yang diberi nama Kumalasari.
Pada suatu waktu, sang putri atau bidadari tersebut akhirnya mengetahui sesuatu hal yang mengejutkan. Ia mengetahui bahwa suaminya adalah orang yang sudah menyembunyikan pakaiannya dan membuatnya menjadi tidak bisa kembali ke kayangan.
Jadi, selama ini suaminya sudah membohonginya. Sang putri kemudian memutuskan untuk kembali ke kayangan menyusul kakak-kakaknya yang lainnya.
Dahulu terdapat seorang raja yang bernama Raden Putra dari Kerajaan Jenggala. Ia mempunyai seorang ratu serta selir. Selir tersebut mempunyai tingkah laku yang buruk dan ingin meyingkirkan keberadaan sang ratu. Suatu ketika sang selir melancarkan aksinya dengan berpura-pura sakit.
Lewat bantuan dari penyembuh selir memfitnah sang ratu. Penyembuh tersebut dengan berbohong mengatakan bahwa selir mengalami sakit karena sudah meminum racun yang dicampurkan oleh ratu ke dalam minuman selir.
Raden Putra langsung sangat marah dan sama sekali tidak menghiraukan penjelasan ratu. Padahal kenyataannya sang ratu tidak bersalah. Kala itu ia sedang mengandung anak Raja. Ratu mendapatkan hukuman dengan dibuang di sebuah hutan.
Karena anak buah kerajaan merasa tidak tega untuk membunuh ratu, akhirnya ia membuatkan sang ratu rumah di tengah-tengah hutan.Dalam waktu beberapa bulan kemudian sang ratu melahirkan seorang bayi laki-laki namanya Cindelaras. Ia tumbuh menjadi anak laki laki yang tampan, sehat serta baik hati.
Suatu ketika ia ke hutan bersama ibunya untuk mencari bahan bakar. Tiba-tiba Cindelaras mendapati sebuah telur yang berhasil dijatuhkan oleh seekor burung elang. Setelah itu, telur tersebut menetas menjadi seekor ayam. Ayam jago tersebut setiap pagi selalu bernyanyi dengan merdu.
Lirik lagu yang dinyanyikannya berisikan tentang tuannya adalah Cindelaras, rumahnya di hutan dan ia merupakan putra dari Raden Putra. Setiap harinya Cindelaras mendengarkan ayam jagonya menyanyikan lagu tersebut dan ia merasa sangat bahagia.
Hal ini bisa ia jadikan sebuah motivasi untuk selalu bangun pagi-pagi. Semakin hari Cindelaras mulai penasaran mengenai siapa sebenarnya Raden Putra yang dinyanyikan oleh ayam jago tersebut. Kemudian sang ibu menceritakan peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Kejadian tersebut membuat Cindelaras lalu bertekad untuk pergi menuju ke istana. Ia ingin memberitahukan kepada ayahnya kejadian yang sebenarnya. Di tengah-tengah perjalanan menuju istana ia ditantang untuk mengadu ayamnya.
Ayam jago milik Cindelaras selalu saja menang dalam pertarungan. Kabar mengenai hal ini bahkan sampai menyebar ke istana. Raja akhirnya memutuskan untuk mengundangnya agar hadir. Cindelaras akan memperoleh separuh harta sang raja jika ia menang. Sedangkan jika Cindelaras kalah maka bagian kepalanya akan dipotong.
Hasilnya ayamnya pun memenangkan pertarungan tersebut. Raja semakin merasa penasaran dengan siapakah sebenarnya Cindelaras. Kemudian ayam jagonya menyanyikan lagu yang biasanya dinyanyikannya setiap pagi hari. Sesudah mendengar ayam jago menyanyi, sang raja meminta Cindelaras agar menjelaskan mengenai ibunya.
Kejadian ini membuat penyembuh meminta maaf karena sudah tidak jujur kala itu. Kini selir mendapatkan hukuman, sang ratu kembali ke kerajaan dan hidup bahagia bersama raja serta anaknya.
Dahulu kala hidup seorang Brahmana namanya Sidi Mantra. Ia memperoleh hadiah berupa harta dan istri yang cantik. Pernikahan mereka dikaruniai oleh seorang anak laki-laki yang bernama Manik Angkeran. Anak ini tumbuh menjadi seorang pemuda yang pandai dan gagah.
Tetapi, ia memiliki kebiasaan yang sangat buruk yaitu menghabiskan harta kekayaan yang dimiliki oleh kedua orang tuanya untuk bermain-main serta berjudi. Kemudian ayahnya melakukan pertapaan. Kala itu, ia mendengar suara dengan tiba-tiba untuk menyuruhnya pergi menuju ke Gunung Agung serta menemui Naga Besukih.
Ia menjelaskan maksud dari kedatangannya. Lalu sang naga akhirnya keluar dan sesudah menggeliat pada sisiknya keluar emas. Ketika urusannya sudah selesai, ia mengucapkan terima kasih dan pulang ke rumah. Beberapa waktu sesudah kejadian tersebut, Manik penasaran dari manakah ayahnya memperoleh harta tersebut.
Setelah Manik mengetahuinya, ia memutuskan untuk pergi ke gunung agar memperoleh harta dari naga. Karena sifat serakah yang dimilikinya, ia memotong ekor naga ketika naga tersebut akan berputar kembali menuju ke sarangnya. Kemudian Manik menjadi terbakar dan mati.
Ayahnya memohon kepada sang naga untuk menghidupkan lagi anaknya. Naga mengabulkan permintaannya dengan memberi sebuah syarat yang harus dipenuhi. Syaratnya yaitu ia mau mengembalikan bagian ekor dari naga tersebut. Anaknya bisa dihidupkan kembali pada akhirnya sesudah sang ayah meminta terhadap naga.
Tetapi, sang ayah tidak menginginkan hidup atau tinggal dengan anaknya. Ia meminta anaknya untuk memulai sebuah kehidupan baru. Sang ayah membuat suatu garis pemisah antara ia dan anaknya dengan kekuatan yang dimilikinya. Dari kejadian tersebutlah muncul air yang merupakan asal mula terbentuknya selat Bali.