Dongeng 1001 Malam : Unta Yang Kedinginan (Timur Tengah)
Suatu hari, seekor unta dan pemiliknya akan melakukan perjalanan jauh. Saat itu cuaca sedang tak bersahabat. Pada siang hari, udara terasa sangat panas.Tubuh unta dan tuannya terasa terbakar.
“Tuanku, lebih baik kita istirahat dahulu. Sepertinya aku sudah tak kuat melanjutkan perjalanan,” ucap Unta.
Pemilik Unta merasa kasihan. Akhirnya ia pun memutuskan untuk beristirahat. Hingga sore menjelang, cuaca masih terasa sangat panas. Namun, unta dan tuannya tetap melanjutkan perjalanan.
Malam harinya, udara begitu dingin. Angin menerpa tubuh unta yang kedinginan.
“Lebih baik kita mendirikan tenda dulu di sini. Besok pagi kita lanjutkan perjalanannya,” ujar tuannya.
Unta sangat setuju. Malam ini memang sepertinya tak bersahabat. Pemilik unta lalu mendirikan tenda kecil. Ia tidur di dalam tenda, sedangkan Unta tidur di luar tenda. Duh, Unta merasa sangat kedinginan.
Tubuh Unta serasa menggigil. Ia pun membangunkan pemiliknya untuk meminta sedikit tempat dalam tenda.
“Tuan, apakah aku boleh memasukkan kaki belakangku? Rasanya dingin sekali. Aku takut esok tak kuat untuk berjalan,” ujar Unta.
Merasa kasihan, Pemilik Unta lalu memberikan tempat untuk kaki Unta. Kemudian ia pun kembali tidur. Beberapa jam kemudian, Unta kembali membangunkan pemiliknya. Ia meminta tempat untuk kaki depannya.
“Kedua kaki depanku juga sangat kedinginan. Bolehkah aku memasukkan kaki depanku ke dalam tenda ini?”tanya Unta.
Pemilik Unta membolehkan kaki depan Unta masuk ke dalam tenda. Olala… beberapa jam kemudian, Unta kembali membangunkan pemiliknya. Ia ingin meminta sedikit tempat di tendanya, untuk tubuhnya.
“Tuanku, aku mohon berikan tempat untukku. Aku terkena flu. Jika aku tetap tidur di luar, maka esok mungkin aku akan jatuh sakit. Jika sakit, mana mungkin kita bisa melanjutkan perjalanan.” ucap Unta.
Melihat Unta yang kedinginan, Pemilik Unta Pun membolehkan Unta masuk ke dalam tenda. Akhirnya, mereka tidur di dalam tenda yang hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar